Sunday, July 3, 2011

Siapakah Peletak Ilmu Tasawuf?

Siapakah Peletak Ilmu Tasawuf?

Ibnu ‘Ajibah, seorang Sufi Fathimi, mendakwa bahawa peletak ilmu Tasawuf adalah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam , menurut Ibnu 'Ajibah, mendapatkannya dari Allah melalui wahyu dan ilham. Kemudian Ibnu ‘Ajibah berbicara panjang lebar tentang hal ini dengan sekian banyak bumbu keanehan dan kedustaan, iaitu: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan membawa ilmu syariat. Dan ketika ilmu itu telah mantap, maka turunlah ia untuk kedua kalinya dengan membawa ilmu hakikat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang-orang khusus saja. Dan yang pertama kali menyampaikan Tasawuf adalah 'Ali bin Abi Thalib , dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah menimba darinya.” (Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam, hal. 5 dinukil dari At-Tasawuf Min Shuwaril Jahiliyah, hal. 8)

Asy-Syaikh Muhammad Aman bin 'Ali Al-Jami rahimahullah berkata: “Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini merupakan tuduhan keji lagi lancang terhadap
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dengan kedustaan, ia telah menuduh bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyembunyikan kebenaran. Dan tidaklah seseorang menuduh Nabi dengan tuduhan tersebut, kecuali seorang zindiq yang keluar dari Islam dan berusaha untuk memalingkan manusia dari Islam jika ia mampu. Kerana Allah telah perintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan kebenaran tersebut dalam firman-Nya :
يَآءَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَه
“Wahai Rasul sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu. Dan jika engkau tidak melakukannya, maka engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” (Al Maidah: 67)
Beliau juga berkata: “Adapun pengkhususan Ahlul Bait dengan sesuatu dari ilmu dan agama, maka ini merupakan pemikiran yang diwarisi orang-orang Sufi dari pemimpin-pemimpin mereka (Syi’ah). Dan benar-benar 'Ali bin Abi Thalib sendiri yang membantahnya, sebagaimana diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu Thufail 'Amir bin Watsilah . Ia berkata: “Suatu saat aku pernah berada di sisi 'Ali bin Abi Thalib . Maka datanglah seorang lelaki seraya berkata: 'Apa yang pernah dirahsiakan oleh Nabi kepadamu?' Maka Ali pun marah lalu mengatakan: 'Nabi belum pernah merahsiakan sesuatu kepadaku yang tidak disampaikan kepada manusia! Hanya saja beliau pernah memberitahukan kepadaku tentang empat perkara.' Abu Thufail berkata: 'Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin?' Beliau menjawab: '
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “(Ertinya) Allah melaknat seseorang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat seorang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat seorang yang melindungi pelaku kejahatan, dan Allah melaknat seorang yang mengubah tanda batas tanah'.” (At-Tasawuf Min Shuwaril Jahiliah, hal. 7-8)

Artikel berkaitan:

0 comments:

Post a Comment