Apakah kita berdosa bila menginginkan syurga dan takut akan diseksa dalam neraka?
Apakah ibadah akan memiliki kecacatan bila kita mengharapkan pahala dari ibadah kita? dan yang paling akhir sekali adalah apakah kita masih dapat disebut ikhlas bila kita masih mengharapkan syurga dan takut akan diseksa dalam neraka ?
Ketiganya (cinta, harapan, dan takut) tidak dapat dipisahkan dan diasing-asingkan dalam ibadah.
Seseorang yang memiliki rasa cinta yang tinggi kepada Allah akan melakukan seluruh syariat dengan hati yang ringan disertai luapan kalbu sebagai bukti akan kecintaannya kepada Allah. Seorang pencinta akan berhias dan berwangi dalam solatnya melebihi pertemuan dengan orang yang paling ia cintai. Ia selalu menanti-nanti waktu solat selanjutnya. Ia tetap memiliki keinginan masuk syurga, kerana hanya di syurga kelak dia akan dapat memandang wajah Kekasihnya.
Ia takut berada di neraka kerana tak mungkin ia dapat hidup selama sedetikpun di sana. Neraka adalah tempat bagi umat yang banyak melanggar larangan-Nya, dan bukan tempat bagi umat yang mencintai Rabbnya dan selalu setia menjalankan syariat-Nya.
Memisah-misahkan antara cinta (mahabbah), harapan (raja’), dan takut (khauf), terkadang kita perlukan untuk meningkatkan kesadaran rasa cinta kita kepada Allah jalla wa a’la. Terkadang kita memerlukan syair-syair indah untuk meningkatkan kecintaan kepada Allah.
Berdoa Kepada Allah Dengan Perasaan Takut dan Harap
Allah menjelaskan melalui firman-Nya (maksudnya):
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Surah al-Baqarah, 2: 186)
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.” (Surah al-Mu’min, 40: 60)
“… Mereka berdoa kepada Tuhan mereka dengan rasa takut dan harap.” (Surah as-Sajdah, 32: 16)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (maksudnya):
“Aku meminta kepada Allah syurga dan aku meminta perlindungan kepada-Nya dari Neraka.” (Hadis Riwayat Abu Daud)
Penjelasan:
1 – Dalil-dalil tersebut menunjukkan berkenaan keutamaan bertasbih dan berdoa kepada Allah.
2 – Celaan bagi orang yang sombong yang tidak mahu berdoa kepada Allah.
3 – Keutamaan berdoa dalam keadaan merendah diri dan perasaan takut serta dengan penuh harapan kepada Allah.
(http://an-nawawi-blogspot.com)
(http://mutiaradibalikmusibah.blogspot.com)
Artikel berkaitan:
- pengambilan agama
- Hakikat Tasawuf
- Prinsip Dasar Ajaran Tasawuf yang Menyimpang
- Beberapa Bukti Kesesatan Ajaran Tasawuf
- contoh kelompok sufi
- puisi sufi dan pendeta
- “Bila Surga dan Neraka tak pernah ada”
- sufi beraqidah sesat
- lambang-lambang sufi
- (sejarah dan fitnah sufi)
- langkah awal membantah sufi
- sedikit info tentang kemunculan sufi
- Perkataan Ulama Tentang Sufi
- TASAWUF DAN AQIDAH tuhan meresap dalam tubuh manusia...
- sekapur sirih buat sufi
- munculnya gelaran sufi
- Siapakah Peletak Ilmu Tasawuf?
0 comments:
Post a Comment