Sunday, July 3, 2011

lambang-lambang sufi

Sufi memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol di antaranya:

1. Lambang dalam ibadah-ibadah:

Orang-orang sufi mempercayai bahawa solat, puasa, haji, dan zakat itu ibadah orang awam. Adapun mereka (orang sufi) maka menamakan diri mereka sebagai orang khas (khusus) atau khashatul khasah/ khawasus khawas (paling khusus). Oleh kerana itu mereka memiliki ibadah-ibadah khusus. (Al-Fikrus Shufi, hal 61).

Setiap kaum sufi membuat syari'at ibadah khusus untuk mereka seperti dzikir-dzikir khusus dengan gerakan-gerakan tertentu, berkhalwat (menyendiri) dan mempunyai aturan khusus tentang makanan-makanan. Mereka juga mempunyai aturan khusus tentang pakaian, dan halaqah (lingkaran pertemuan) khusus.

Di dalam Islam, ibadah itu untuk menyucikan jiwa (tazkiyatun nafs) dan membersihkan masyarakat. Tetapi di dalam tasawwuf, ibadah itu tujuannya untuk mengikatkan hati kepada Allah untuk menjumpaiNya secara langsung menurut pengakuan mereka, dan bersatu (meleburkan diri/fana') dengan Allah, mengambil yang ghaib dari Rasul dan berkelakuan dengan akhlaq Allah, sehingga sufi mengatakan kepada sesuatu, "kun fa yakuun" (jadilah maka jadi), dan mengawasi rahsia-rahsia makhluk, melihat segala kekuasaan, dan mengelola/ merubah alam.

Tasawwuf tidak memperdulikan perbezaan syari'at buatan sufi dengan kenyataan syari'at Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. Maka narakotik, khamr (minuman keras), dan campur aduk (ikhtilath) antara perempuan dengan lelaki dalam acara-acara maulid dan halaqah-halaqah (lingkaran pertemuan) dzikir, semua (pelanggaran) nya itu tidak dipedulikan, kerana wali sufi mempunyai syari'at tersendiri yang dijumpai dari Allah secara langsung. Maka tidak dipedulikan, sesuai atau tidak dengan syari'at Rasul Muhammad saw. kerana masing-masing mempunyai syari'at. Syari'at Muhammad saw, menurut sufi, hanyalah untuk orang awam, sedang syari'at syeikh sufi untuk orang khawash/ khusus. (Al-Fikrus shufi, hal 61).

2. Tentang halal dan haram

Demikian pula dalam urusan halal dan haram. Pengikut wihdatul wujud ( Tuhan bersatu dengan alam atau diri manusia, suatu kepercayaan tasawwuf yang telah sampai pada kemusyrikan) dalam sufisme menganggap tidak ada sesuatupun yang diharamkan bagi mereka, kerana segala sesuatu itu adalah wujud yang satu. Oleh kerana itu di antara mereka ada yang jadi penzina, dan homo seks, dan ada yang 'mendatangi' keledai terang-terangan siang hari. Dan di antara mereka ada yang mempercayai bahawa Allah telah menggugurkan beban-beban hukum terhadap mereka dan Allah menghalalkan kepada orang-orang sufi hal-hal yang diharamkan untuk orang lain. (Al-Fikrus Shufi, hal 62).

3. Dalam pemerintahan, kekuasaan, dan politik

Adapun dalam hal pemerintahan, kekuasaan, dan politik, maka manhaj (jalan yang ditempuh) sufi adalah meniadakan bolehnya melawan keburukan dan melawan kekuasaan-kekuasaan. Kerana Allah, menurut tuduhan mereka, menegakkan hamba-hamba dalam hal yang Dia kehendaki.

4. Dalam pendidikan

Barangkali yang paling berbahaya dalam syari'at sufi ialah manhaj mereka (jalan yang mereka tempuh) dalam pendidikan, di mana mereka memujuk akal manusia, dan melenakan akal. Hal itu dengan memasukkan akal mereka ke dalam metode evolusi (bertahap), dimulai dengan menjinakkan, kemudian menakuti dan mengagungkan ajaran tasawwuf dan tokoh-tokohnya, kemudian dengan membuat percampuran pemahaman (talbis/ pencampuradukan dan pemutar balikan yang haq dengan yang batil) atas pribadi seseorang, kemudian dengan mengarahkan kepada ilmu-ilmu tasawwuf sedikit-demi sedikit, kemudian dengan mengikatkan pada tarekat, dan menutup semua jalan untuk keluar setelah itu. (Al-Fikrus Shufi, hal 62)


Artikel berkaitan:

3 comments:

kesian aku tgk ko ni..bodoh sesat xnak belajar..ko pegang iktikad apa?syiah ke wahabi neraka ko ni?

Semua kata-kata yg dituduhan terhadap golongan Sufi itu tidak benar, itu hanya pendapat orang-orang yg hasat dan dengki terhadap orang-orang sufi.
Kasihan orang-orang awam (Syari'at) yg hanya mengetahui hukum dari ikut-imutab saja.

Justru ente pada yg gagal paham... level kalian dibawah... sufi itu ya mereka2 yg disebutkan diatas.... adapun ulama salaf mnyebut sufi itu maksudnya kelompok orang2 dahulu yg zuhud.... namun tidak berbuat bidah... bukan sufi tarekat yg belakangan. Catet.

Post a Comment