Sunday, July 3, 2011

Semua Bid'ah Dalam Agama Adalah Sesat

Semua Bid'ah Dalam Agama Adalah Sesat

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits Jabir Radhiyallahu’anhu berkata : Bahwa sesungguhnya Rasululloh Shalallahu 'alaihi wa sallam berkata di saat beliau berkhutbah :
“Amma Ba’du, sesungguhnya sebaik-baik berita adalah kitabulloh, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap bid’ah adalah kesesatan.”
(HR Muslim:867)
Berkata Abdulloh bin Umar Radhiyallahu’anhu :
“Setiap bid’ah adalah kesesatan walaupun dianggap baik oleh manusia.” (Diriwayatkan oleh Al-Lalikai dalam Syarah Ushul I’tiqod Ahlus Sunnah Wal Jama’ah)


Berkata Al Imam Asy Syathibi : “Ketahuilah, Semoga Alloh merahmatimu. Bahwa apa yang telah disebutkan berupa dalil-dalil adalah hujjah secara umum tercelanya (bid’ah) dari beberapa sisi :
Pertama : Bahwa riwayat tersebut datang secara mutlak dan umum, dengan banyaknya riwayat namun tidak terdapat pengecualian sama sekali, tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa diantara (bid’ah) ada yang berupa petunjuk, tidak ada pula disebutkan: setiap bid’ah sesat kecuali ini dan itu dari berbagai macam makna. Ini menunjukkan bahwa seluruh dalil tersebut di atas hakikatnya yang dzahir berupa lafadz ‘kullu’ (seluruhnya).
Kedua : Bahwa telah ditetapkan dalam prinsip-prinsip yang ilmiah bahwa setiap kaidah menyeluruh atau dalil syar’i yang bersifat menyeluruh bila berulang-ulang disebutkan dibanyak tempat, dan didatangkan sebagai penguat terhadap makna-makna ushul dan furu’ dan tidak pernah disertai pengkhususan di saat seringnya disebutkan, maka itu merupakan dalil atas ketetapan lafadz tersebut bersifat umum
Ketiga : Ijma’ para Ulama Salaf dari kalangan shahabat, tabi’in dan setelah mereka atas tercelanya bid’ah, dan menjelekkannya, berlari meninggalkan orang yang disifati sebagai ahlul bid’ah, dan tidak ada sedikitpun dari mereka sikap tawaqquf (abstain) atau ragu, maka ini merupakan ijma’ yang ditetapkan yang menunjukkan bahwa setiap bid’ah tidak ada yang benar, bahkan termasuk kebatilan
Keempat : Bahwa orang yang memahami bid’ah mengharuskan bersikap demikian ( yaitu meyakini bahwa setiap bid’ah itu sesat) sebab hal tersebut termasuk kedalam perkara yang bertentangan dengan syari’at, membuang syari’at, dan setiap yang keadaannya seperti ini mustahil terbagi menjadi : yang baik dan yang buruk, ada yang terpuji dan ada yang tercela, karena tidaklah benar baik secara akal maupun secara syar’i menganggap baik apa yang menyelisihi syari’at. Demikian pula kalau dikatakan bahwa terdapat dalil yang menganggap baik sebagian bid’ah atau dikecualikan sebagiannya dari celaan, tidaklah bisa tergambarkan. Karena bid’ah itu adalah metode yang menyaingi syari’at dalam keadaan dia tidak termasuk (syari’at), dan bila syari’at menganggap baik adalah dalil disyari’atkannya hal tersebut, sebab kalau syari’at mengatakan “bahwa ajaran baru si fulan itu baik” berarti itu disyariatkan.(lihat Al I’tishom 1/187-189, dan lihat pula kitab Mauqif Ahlis Sunnah Juz 1 hal.73-88)

(Disalin dari "Bid'ah 'Amaliyah Dzikir Taubat, Bantahan terhadap 'Arifin Ilham Al Banjari", Penulis: Al Ustadz Abu Karimah 'Askari bin Jamal Al Bugisi, Murid Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi'i, Yaman.Diterbitkan dalam buku berjudul "Bid’ahnya Dzikir Berjama’ah Bantahan Ilmiah Terhadap M. Arifin Ilham Dan Para Pendukungnya" oleh penerbit Darus Salaf Darus Salaf Press, Wisma Harapan Blok A5 No. 5 Gembor, Kodya Tangerang HP. 081316093831 Email: darussalafpress@plasa.com).

Artikel berkaitan:


0 comments:

Post a Comment